Selasa, 04 Juni 2013

PETA, ATLAS DAN GLOBE

A. Peta
Permukaan bumi terdiri atas berbagai macam objek yang jenis, ukuran, dan bentuknya yang beragam. Jika kalian ingin melihat keseluruhannya, kalian harus terbang di atas permukaan bumi tersebut atau naik ke atas menara, gunung, dan gedung tinggi.
Jadi peta adalah suatu gambaran unsur-unsur atau kenampakkan-kenampakkan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan pada suatu pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan
B. Atlas
Secara sederhana atlas adalah kumpulan peta yang dibukukan. Peta yang dibukukan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari. Peta yang dibukukan juga menggambarkan cakupan wilayah tertentu. Beberapa contoh berikut ini adalah atlas dengan cakupan wilayah yang berbeda.
1. Atlas nasional memuat data fisik, sosial, budaya suatu negara, misalnya atlas Indonesia.
2. Atlas regional merupakan atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan, misalnya atlas negara-negara ASEAN
3. Atlas dunia memuat data fisik, sosial, budaya
seluruh negara-negara yang ada di dunia.

Atlas juga dapat dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu. Hal ini dimaksudkan agarinformasi tentang tema-tema tertentu dapat disajikan dalam jumlah yang lebih banyak. Beberapa contoh atlas semacam ini adalah:
1. Atlas geografi merupakan atlas yang di dalamnya memuat kondisi geografis berbagai wilayah di permukaan bumi.
2. Atlas sejarah merupakan atlas yang di dalamnya memuat perubahan atau perkembangan kondisi sosial, budaya, dan fisik di permukaan bumi.
contoh atlas


Agar atlas mudah dibaca dan informatif maka atlas harus disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Judul yang mencerminkan isi atlas secara keseluruhan.
2. Daftar isi untuk memudahkan pengguna mencari daerah yang diperlukan.
3. Peta yang ada dalam atlas harus memuat unsur-unsur kelengkapan peta.
4. Peta yang ada pada atlas harus menggunakan warna yang baku dan jelas sehingga setiap orang dapat dengan cepat mengenali objek pada peta.
5. Memiliki daftar indeks yaitu daftar nama geografi yang ada pada atlas seperti nama sungai, kota, gunung dan lain-lain. Berikut adalah contoh daftar indeks pada peta.
a. Bandung, Jawa Barat B318 artinya, Kota Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat pada atlas halaman 18 baris 3 kolom D. Jika kalian akan mencari Kota Bandung pada indeks, maka carilah kelompok kota yang berabjad B.
b. Cianjur, Jawa Barat C319, artinya Kota Cianjur terletak di Propinsi Jawa Barat pada atlas halaman 19 baris 3 kolom C.


c. Globe

Pernahkan kalian melihat globe? Bentuknya mirip dengan bumi, bukan? Globe adalah model atau tiruan bola bumi yang paling mendekati bentuk yang sesungguhnya, diperkecil, dan menggunakan skala tertentu. Jika kalian perhatikan sebuah globe maka akan nampak bahwa globe tersebut dipasang miring atau tidak tegak lurus dengan bidang permukaan tempat globe disimpan. Mengapa demikian? Hal ini disesuikan dengan poros bumi yang juga miring sebesar 66,50 dari bidang edarnya atau disebut bidang
ekliptika.

Walaupun bentuknya mirip dengan bumi, namun globe memiliki kelemahan, yaitu:
1. skala globe terlalu kecil sehingga informasinya tidak lengkap atau masih bersifat umum. Banyak informasi yang tidak terpetakan pada globe.
2. globe tidak mudah di bawa ke mana-mana seperti halnya peta yang bisa dilipat.

KOMPONEN-KOMPONEN PETA
1. Judul Peta
Judul peta memberikan gambaran tentang isi peta dan daerah cakupan peta. Judul disusun dengan ukuran huruf yang lebh besar dari ukuran huruf lainnya pada peta dengan maksud agar nampak mencolok dan si pengguna secara langsung tertarik untuk melihat terlebih dahulu judul peta, sehingga dia mengetahui isi peta.
2. Skala Peta
Peta merupakan gambaran tentang permukaan bumi yang diperkecil. Untuk memperkecil permukaan
bumi yang sebenarnya tersebut maka sebuah peta harus memiliki skala agar perbandingannya dapat
diketahui oleh pengguna peta. Jadi skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horizontal kedua titik itu di permukaan bumi (dengan satuan ukuran yang sama). Skala dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu:
a. Skala angka
Skala yang dinyatakan dengan angka dan pecahan, contohnya:
- skala angka : 1 : 50.000
- skala pecahan : 1/50.000
Skala 1 : 50.000 berarti satu satuan jarak pada peta mewakili 50.000 jarak horizontal di lapangan. Jika tidak ada keterangan satuan pada skala tersebut berarti keduanya menggunakan satuan cm, sehingga jika dibaca menjadi 1 cm di peta mewakili 50.000 cm di lapangan.
b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat
Skala ini menggunakan kalimat untuk menggambarkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
Contoh:
- 1 inchi to one mile, artinya 1 inchi di peta sama dengan 1 mil di lapangan
- I inchi to two miles, artinya 1 inchi di peta sama dengan 2 mil di lapangan
c. Skala grafis
Skala grafis dinyatakan dalam bentuk garis yang dibagi menjadi beberapa bagian dengan satuan tertentut.


3. Orientasi Peta
Orientasi peta menunjukkan arah pada peta. Bayangkanlah jika sebuah peta tanpa orientasi peta tentu akan sangat membingungkan pengguna peta, bukan? Pengguna peta akan kesulitan memnentukan arah untuk mencapai objek-objek tertentu atau posisi objek terhadap objek lainnya. Biasanya orientasi peta yang dipakai menggunakan rujukan arah utara.
4. Legenda Peta
Legenda peta berisi keterangan objek yang ada pada peta. Setiap unsur atau objek yang ada pada muka peta harus disertai dengan keterangan pada legenda peta, baik berupa unsur titik, garis, maupun
area. Jika sampai ada objek yang luput atau tidak ada keterangannya pada legenda peta maka akan membingungkan si pengguna peta.
5. Garis Lintang dan Bujur
Kelengkapan peta yang tak kalah pentingnya dari unsur lainnya adalah koordinat peta. Koordinat peta
memberikan gambaran posisi masing-masing objek berdasarkan sistem koordinat tertentu diantaranya
koordinat lintang bujur, koordinat UTM dan lain-lain. Setiap tempat atau objek yang tergambar pada peta terikat oleh koordinat peta.
6. Peta Inset
Tidak semua orang dengan mudah mengetahui posisi peta pada wilayah lainnya yang lebih luas. Sebagai contoh, jika seorang turis melihat peta Kabupaten Bandung, mungkin dia tidak akan tahu secara langsung posisi daerah tersebut. Karena itulah, sebuah peta perlu dilengkapi dengan indeks yang menunjukkan posisi peta diantara wilayah lainnya yang lebih luas. Jika peta yang digambarnya adalah
Kabupaten Bandung, maka inset petanya adalah Jawa Barat atau wilayah yang lebih luas
7. Pembuat Peta
Pembuat peta dapat berupa perorangan maupun lembaga. Tujuan pencatuman pembuat peta adalah
agar si pengguna peta dapat meyakini akan kebenaran dan keakuratan isi peta. Biasanya nama pembuat peta ditempatkan pada sudut kanan bawah sebuah peta. Lembaga-lembaga yang memiliki tugas membuat peta di antaranya adalah.
a. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakorsultanal).
b. Jawatan Topografi Angkatan Darat (Jantop TNI AD)
c. Badan Pertanahan Nasional (BPN)

8. Tahun Pembuatan Peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan waktu pembuatan peta. Tahun pembuatan peta sangat penting untuk dicantumkan mengingat sebagian fenomena atau objek yang ada pada peta tidak bersifat
tetap atau mengalami perubahan. Sebagai contoh, pada saat peta di buat, suatu kompleks permukiman
pada suatu wilayah masih sangat terbatas. Beberapa tahun kemudian, permukiman tersebut telah meluas
menggantikan lahan pertanian yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, peta yang dibuat sudah tidak
sesuai lagi dengan kondisi saat ini atau sudah tidak akurat. Penulisan tahun pembuatan peta biasanya


1 komentar: